Literatura Nusantara

Membumikan Sastra Melangitkan Kata

Puisi-Puisi Heri Isnaini

(Sumber gambar: AI)

LAKI-LAKI TUA DAN TAMAN KOTA

Seorang laki-laki tua duduk

termenung di sebuah taman kota.

Dia sendiri.

Taman yang luas

tidak menyadari kehadirannya.

Dia berdiam.

Langit sudah memerah.

Senja turun.

Laki-laki itu tetap mematung.

Menunggu.

Taman kota tidak mengajaknya bercakap.

Dia membisu. Tanpa suara tanpa isyarat.

Alangkah hebatnya komunikasi mereka berdua.

2024

KITA BERTIGA

Kita bertiga saja: duduk mengitari meja

berdesakan dalam pikiran masing masing

aku akan memesan apapun yang kaupesan

karena kita bertiga:

trinitas, manunggal seutuhnya

purba sudah kenangan itu

hanya sesekali terdengar gemericik air

mengalir di belakang kepala kita

aku ingin tetap menemuimu

di tempat ini bersama

bertiga saja:

aku, kau, dan dia

tentu saja

2024

LAKI-LAKI YANG MENUNGGUMU

Dia laki-laki yang menunggumu: berkemeja dan bersepatu.

Entah apa yang kau pikirkan.

Dia selalu mondar-mandir membawa secarik kertas

yang entah apa itu, dia hanya menunggumu.

Hari ini orang-orang melihat laki-laki itu tidak lagi bersepatu dan berkemeja.

Dia ditemukan mengambang di sungai. Mati.

Tersiar kabar dia bunuh diri karena diangkat menjadi Guru Mahabesar

di sebuah Perguruan Tinggi yang tidak begitu tinggi.

Di dalam surat wasiatnya tertulis

“Aku akan setia menunggumu”

2023

DAUN JATUH

Daun dari pohon itu berulang jatuh.

diterpa angin: mungkin.

Dia tidak bosan-bosannya memaafkan

angin atau matahari atau anak iseng

yang menginjaknya.

2024

KAU DAN KALENDER

kau melingkari hari demi hari pada kalender usang

setahun berganti: masih kelabu

kau mematung. Diam: tak bernyawa

April keramat ini, kau dilahirkan kembali

bersama Kartini dengan semangat modern meisje

kini April telah tanggal, berganti April yang baru.

Setahun sudah usiamu

kau tetap saja gagu

waktu terus berputar-putar:

memaklumkan kau yang senang mencuci tangan.

Alangkah hebatnya jurus ini.

2024

Heri Isnaini lahir di Subang, Jawa Barat, pada tanggal 17 Juni. Heri sangat menyukai puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Kegiatan sehari-hari Heri adalah Dosen Sastra IKIP Siliwangi Kota Cimahi. Selain itu, Heri juga banyak beraktivitas sebagai editor dan reviewer di berbagai jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri. 


Eksplorasi konten lain dari Literatura Nusantara

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Categories:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *