
[Sumber gambar: Ilustrasi Perempuan https://pixabay.com/id/]
Penulis: Heri Isnaini
Pemahaman konsep female, feminine, dan feminist seringkali dibingkai dalam kekuasaan patriarki sehingga ketiga konsep tersebut terkesan kabur dan taksa. Dalam kajian sastra feminisme, posisi perempuan baik itu sebagai diri biologis, kulturalis, maupun politis memiliki peran yang sangat penting dalam mengejawantah aktualisasi dirinya. R.A. Kartini disinyalir sebagai tokoh feminisme dalam kebudayaan Indonesia jauh sebelum pergerakan perempuan di Amerika sudah membedakan ketiga konsep tersebut. Konsep perempuan yang diusung Kartini menjadi penting karena menempatkan perempuan secara tepat pada kerangka biologis, kulturalis, dan politis. Artikel ini akan membahas konsep perempuan dalam kacamata perempuan secara biologis (female), kulturalis (feminine), dan politis (feminist) dalam konteks novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik kualitatif dengan novel sebagai sumber sekaligus data penelitian. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan kerangka kajian sastra feminis yang menempatkan perempuan sebagai objek kajian sehingga perempuan dapat ditempatkan sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk politis secara utuh dan sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan tidak ditempatkan pada posisi yang sesuai pada novel karya El Saadawi ini sehingga perlu penekanan dan penjelasan secara lebih komprehensif atas kedudukan perempuan baik secara individu, sosial, dan politis. Dengan demikian, perempuan dapat dimanifestasikan sebagai makhluk individu, sosial, dan politis secara lebih utuh.
Naskah lengkap bisa unduh di sini
Tinggalkan Balasan