Literatura Nusantara

Membumikan Sastra Melangitkan Kata

Puisi

  • Apakah Kau Apakah?

    Apakah Kau Apakah?

    [Sumber gambar: Ai] Penulis: Heri Isnaini Apakah Kau datang dengan kata tanya apakah? aku tidak dapat menjawab pertanyaan apakah. Ini karena apakah akan mau berkehendak untuk dijawab dengan apakah. Apakah pula Kau akan hadir dengan pertanyaan apakah. Wah, apakah aku juga apakah? Dalam berbagai kesempatan, Dia datang menemuiku dengan senyum apakah. Apakah dia akan memberikan […]

    Continue Reading

  • Karikatur Hujan[1]

    Karikatur Hujan[1]

    [1] Ditulis untuk acara Temu Penyair Asia Tenggara di Padang Panjang 2018 /1/ Hujan semakin akrab menyapa perasaan dengan mesra. Aku berada di sini membayangkan diri berada di keistimewaan Mesir van Andalas. Membaur dengan curahan hujan pada relung-relung kenangan. Hari ini hujan berada pada titik kulminasi dengan kabut yang paling pupur di antara: Marapi, Singgalang, […]

    Continue Reading

  • Singlar, Rajah, Asihan

    Singlar, Rajah, Asihan

    [Sumber gambar: kover buku] Penulis: Heri Isnaini AIR KUDUS sangatlah kudus air kapur barus senantiasa tulus kejayaan menjelma cahaya Nur: Illahi kerikil terhempas batu terlempar pasir terusir tinggal air: sejuk tinggal air: murni tinggal air: bersih tinggal air: suci terpercik air kudus di haribaanMu 2017 JARAN GOYANG ke kanan; ke kiri ke atas; ke bawah […]

    Continue Reading

  • Puisi-Puisi Adi Muhammad Fadilah

    Puisi-Puisi Adi Muhammad Fadilah

    [Sumber gambar: AI] Penulis: Adi Muhammad Fadilah SEPAKAT MERINDU? Puan, haruskah kita bersepakat untuk saling merindu? Ahh biarlah aku tak peduli. Pikirku rindu bukanlah bagian dari perjanjian. Kerinduanku adalah kegaduhan yang sunyi, didalamnya terdapat sebuah suara tanpa rima dan nada. Kesunyian yang kubiarkan tersusun rapih itu, sebab jika dirimu tau Aku tak ingin mengganggumu TANPA ALASAN […]

    Continue Reading

  • Puisi-Puisi Reka Yuda Mahardika

    Puisi-Puisi Reka Yuda Mahardika

    [Sumber gambar: AI] Penulis: Reka Yuda Mahardika MASIH KUSIMPAN SUARAMU I masih kusimpan suaramu masihkah kau simpan suaraku? dalam petakpetak kamar yang dingin kering sering kunyalakan keraskeras suaramu hingga rembulan tertancap dalam puncak pinuspinus runcing atau kudengar berjamjam suaramu di telepon koin yang terpenjara tidak ada wujudmu memang saat itu tetapi suaramu mampu mengelus lembut […]

    Continue Reading

  • Puisi Hegar Krisna Cambara

    Puisi Hegar Krisna Cambara

    [Sumber gambar: AI] Penulis: Hegar Krisna Cambara cemburu pohon aku bicara dengan pohon yang iri pada tiangtiang besi. artifisial, tetapi lebih dimuliakan oleh penduduk kota. cemburunya pada buah menyala yang menggayut di dahan besi, cemburunya pada kilap warna yang selalu berganti. cemburunya pada batang yang tak dilukai, bersih dari pakupaku dan papan iklan sedot tinja. […]

    Continue Reading

  • Puisi-Puisi Hegar Krisna Cambara

    Puisi-Puisi Hegar Krisna Cambara

    [Sumber gambar: AI) Penulis: Hegar Krisna Cambara melipat ada mutisma. mencipta metafor. aku adalah metafora itu sendiri. diselimuti asosiasi bebas. lelap dalam pandangan. bersayap tetapi merangkak. tak lagi bisa mengenali air muka sendiri, ribuan wajah berusaha memasukiku. tengah berada dalam sebuah arena ilusi. sebuah pengulangan. bukankah sebuah pengulangan itu kadang kala membuat sesuatu menjadi bernilai […]

    Continue Reading

  • “Puisi Kelabu” Muhammad Robiul Hasan

    “Puisi Kelabu” Muhammad Robiul Hasan

    [Sumber Gambar: Muhammad Robiul Hasan] Penulis: Muhammad Robiul Hasan 1 K (KELAK) Bagaimana nanti di masa depan Lara di persimpangan Bahagia menjadi akhiran? Entah, kelak akan seperti apa jadinya? akan menjadi kelinci yang pandai melompat atau monyet pantai yang pandai mengumpatakan  menjadi sepatu pada rak pinggir lemari atau gantungan kunci yang tak begitu berartiakan menjadi […]

    Continue Reading

  • Puisi Asep Khoerul Koswara

    Puisi Asep Khoerul Koswara

    [Sumber gambar: Canva AI] Penulis: Asep Khoerul Koswara SEKETIKA PERNAH CINTA Ketika panjangnya kursi dengan taman… Dan tibalah saatnya kita… Sekitaran menyaksikan tentang apapun yang menjadi gelagat perbuat.. Hal kecil, menit hitung menit, detik per detik yang menghantar gambar… Seperti cubitan, ataupun lawakan yang menghiasi saksi. Disaksikan kursi taman yang begitu panjang… Perihal menunggu waktu […]

    Continue Reading

  • Puisi-Puisi Endah Istiqomah Apriliani

    Puisi-Puisi Endah Istiqomah Apriliani

    [Sumber gambar: AI] Penulis: Endah Istiqomah Apriliani SEJAK KAU PERGI Meninggalkanmu, ternyata menyulitkankuMenafikanmu, memang mengganggukuMelupakanmu, sungguh menyiksaku Berat rasanya berada di siniSendiriTanpa dirimu Memori tentangmu terus terngiang di pikirankuRasa tentangmu terus berdiam di benakku Sejak kau pergi,Aku tak berani bermimpiAku tak kuasa mencintai Sejak kau pergi,Aku merasa tak patut dicintaiAku merasa tak layak dihargai Aku […]

    Continue Reading